Friday, February 5, 2010

Sekilas Mengenal Templar dan Assasin

Templar bukanlah pasukan elit Kristen. Mereka itu lebih tepat disebut menyempal ke Kristen untuk memuluskan agenda mereka sendiri. Mereka juga menganggap kekristenan itu terlalu 'muda', sedangkan mereka sudah ada sebelum kekristenan lahir. Templar sebagai pasukan elit salib pada Perang Salib, mengalahkan Hospitaler yang lebih khusus bertugas merawat prajurit yang terluka di medan peperangan. Namun, templar yang dielu-elukan dunia Kristen ternyata tidak sehebat namanya, karena Templar berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam yang dipimpin Salahuddin Al-Ayyubi pada Palagan Hattin di tahun 1187. Bahkan relik kayu salib suci yang diyakini merupakan tiang salib Yesus berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam ini sehingga tidak lagi menjadikan manusia musyrik.
Soal pasukan elit Islam, Hasyasyin atau Assasin juga bukan pasukan Islam. Karena Assasin menghalalkan semua yang diharamkan oleh Islam, seperti menzinahi semua perempuan termasuk adik dan ibunya sendiri. Sejarawan Carole Hillenbrand yang non-Muslim saja dalam "Crusade" bahkan menyatakan jika Assasin ini telah bekerjasama dengan Templar dalam menjajah Yerusalem dalam Perang Salib pertama (1099). Assasin pula yang pernah mengancam akan membunuh panglima pasukan Islam, Shalahuddin al Ayyubi, namun tidak pernah dilaksanakan.
Orang-orang Hashashin adalah orang-orang Nizari Syiah Ismailiyah fraksi Nizāriyya (bukan pasukan Islam, Sebagaimana Hizbullah sekarang ini) yang terusir dari dinasti Mesir dan mengungsi ke Iran,Irak, Syria, dan Lebanon. Di sana mereka membangun perbentengan mereka. hashshashin juga dikenal sebagai "penghasil hashis (sejenis ganja atau dalam bahasa ilmiah adalah tetrahidrocarbinol)" oleh musuh-musuh mereka. Hashashin juga dikenal sebagai al-da'wa al-jadīda yang artinya adalah "doktrin baru" dan sekarang berhubungan dengan organisasi Fedayeen. Hashshashin bukanlah suatu kerajaan atau dinasti, mereka lebih dikenal sebagai suatu perkumpulan, atau banyak yang menyebut mereka sebagai "sekte".
Para Hashashin melawan muslim Dinasti Seljuk yang menentang keberadaan mereka. Metode membunuh mereka adalah dengan cara pembunuhan secara diam-diam, dan berlaku sebagai seorang Assassin (pembunuh), mereka menggunakan pisau yang disembunyikan, panah, sampai racun. Mereka membunuh setiap target dari para Seljuk secara diam-diam, dan terkadang, mereka membunuh target mereka di hadapan khalayak ramai dan terkadang juga, di mesjid, agar banyak yang dapat melihat.
Konon ada rumor yang beredar tentang Hashashin bahwa cara perekrutan yang dilakukan adalah dengan cara membuat sang calon percaya kalau dia sedang berada di ambang kematian (dengan drug, kemungkinan hashis atau sesuatu yang lebih kuat), kemudian, ia akan melihat dirinya berada di Firdaus dan dilayani oleh perawan-perawan. Padahal sesungguhnya, sang calon tidak meninggal, ia hanya dibawa ke suatu kebun yang indah, dan ia dibuat percaya bahwa kebun indah yang dilihatnya benar-benar firdaus.
Hashashin ini mempunyai benteng di Alamut yang artinya Istana Kematian di daerah Persia (Iran). Dan salah satu bukti keberadaan mereka tercatat dalam catatan perjalanan Marcopolo. Marcopolo sudah berkunjung ke Alamut dalam perjalanan nya menuju Selatan (Amerika sekarang). 

Pembunuhan Diam-diam 
Dalam membunuh targetnya, Hashashin biasanya menyamar. Lalu dengan pisau yang ditempatkan secara rahasia ditangan mereka, mereka menikam leher targetnya hingga targetnya tewas.
Metode bela diri yang mereka pergunakan adalah seni bela diri Janna yang mengandung teknik menyerang (striking), grappling (penyergapan), dan tendangan ke arah bawah (low kicks) yang membuat mereka menjadi pejuang yang lain dari yang lain. Dan kenapa mereka berbahaya. karena dengan jumlah mereka yang sedikit mereka mampu menakuti faksi Islam yang besar pada saat itu dan juga faksi di luar islam (Sama seperti para pasukan khusus sekarang ini). 

Pasukan Islam Di Jaman Rasulullah SAW 
Pasukan Islam di zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan pasukan yang sangat ditakuti oleh seluruh tentara dunia. Dalam waktu singkat mereka bahkan sudah membebaskan banyak wilayah di dunia dan sampai di gerbang kota Wina, Swiss. Namun konspirasi Yahudi Laknatullah dengan gerakan Zionisnya berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniah. Salah satu yang ikut mendorong keruntuhan Turki Ustmaniyah ini adalah Abdullah Bin Wahab dengan gerakan Wahabbinya.

disunting dari www.liveconnector/forum/viewtopic.php?t=42210


Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah