Thursday, March 25, 2010

tanpa judul...maklum lagi mencoba orat-oret

hmmmm.....
ngetes...
oh masih bisa ngetik rupanya...
..hehehe!

baiklah...
dengan ini kita mulaikan tulisannya kepada ceritakan Sungai Muntik
yang selanjutnya dihaturanankan kepada saya untuk menulis sedikit
tentangnya dari pada itu...hokeh!!!

kekeprokkkkkkkkk..........
..

berhubungan dapat dipaksakan oleh karena dari abang saya yang
sekiranya nun jauh di sana. akhirnya, saya mencobakan menulis apalah
sebagaimana mampu tentang daripadakan Sungai Muntik itu......hmmmmm!
bahasa nyah kamana wae.....

hoaaaahhhhh.......mmmmmmm!!!
Yang masih melekat dalam bayangku adalah, salah satu kampung di
Kabupaten Sanggau cuma sebelah mananya gak tahu juga. Yang jelas nama
kampungnya Sungai Muntik. Sebuah kampung dengan mayoritas penduduknya
orang melayu, kalau gak salah itu pun. Di situ, itu lah, tempat itu
yang kemudian diborojolkannya anakatang ini.

Yah..itu lah sebuah kampung yang kemudian membesarkan seorang anak
dengan penyakit jantung yang di bawa dari lahir. Tapi sekarang
sehat...

Ingatan ku masih sedikit jelas walau agak remang-remang tentang
kenangan di sana. Kampung itu dulu, pernah membuatku menangis, tertawa
hingga terpojok dan melamun. Ngelanturrrrrr....

Tahun 1993, bulannya lupa, dan kapan-kapannya juga gak ingat. Yang
masih diingat, di Kampung itu belum ada listrik. Jadi, menjelang
malam, mulai lah deru mesin diesel di rumah............(lupa). Yang
pasti, diesel itu lah yang nantinya menerangi Kampung ntu. (maksudnya,
listriknya dari mesin diesel nyak 'em. koti nyobut ah?!)

Yang paling disenangi dulu adalah ketika di motor air. Orang sana
bilang namanya "motor Pak Men" (masih ada kah?!). Waktu berkunjung
dari Sanggau naik kendaraan itu, paling sering duduk di haluan kapal.
Duduk bergaya dengan kaki kanan dinaikkan ke kaki kiri (apa sih
namanya?! gak tau juga..). Seperti itu lah. Dengan kaca mata 'reben'
item punya bapak. Wah..paling gaya lah (kata kame' sih..).

Nah..ini waktu di Sungai Muntiknya. Katanya nama lengkap orang itu,
Jandri Muttaqin, tapi lebih sering dipanggil Ikin (kalau kame' aba
Ikin). Kepinginnya jadi model di foto, gak tau gimana pose di fotonya
telanjang bulat (ceritanya bedua sama kame'). Otomatis, aksesoris
'bawah perut' manggantung bebas. Kerjaan gak jelas....

Ya, tetap merasa gaya sih. Dan gak risih juga, karena masih belum
berumur tua mungkin...

Yang lainnya...
wajuw...diingat-ingat dulu lah..ntar lagi ngetiknya..

KOPA' ASA AH..hehe!

(lanjut agik bila-bila.....)

nb: usah diketawa nti jom tau ngerti ah...he!

Friday, February 5, 2010

Sekilas Mengenal Templar dan Assasin

Templar bukanlah pasukan elit Kristen. Mereka itu lebih tepat disebut menyempal ke Kristen untuk memuluskan agenda mereka sendiri. Mereka juga menganggap kekristenan itu terlalu 'muda', sedangkan mereka sudah ada sebelum kekristenan lahir. Templar sebagai pasukan elit salib pada Perang Salib, mengalahkan Hospitaler yang lebih khusus bertugas merawat prajurit yang terluka di medan peperangan. Namun, templar yang dielu-elukan dunia Kristen ternyata tidak sehebat namanya, karena Templar berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam yang dipimpin Salahuddin Al-Ayyubi pada Palagan Hattin di tahun 1187. Bahkan relik kayu salib suci yang diyakini merupakan tiang salib Yesus berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam ini sehingga tidak lagi menjadikan manusia musyrik.
Soal pasukan elit Islam, Hasyasyin atau Assasin juga bukan pasukan Islam. Karena Assasin menghalalkan semua yang diharamkan oleh Islam, seperti menzinahi semua perempuan termasuk adik dan ibunya sendiri. Sejarawan Carole Hillenbrand yang non-Muslim saja dalam "Crusade" bahkan menyatakan jika Assasin ini telah bekerjasama dengan Templar dalam menjajah Yerusalem dalam Perang Salib pertama (1099). Assasin pula yang pernah mengancam akan membunuh panglima pasukan Islam, Shalahuddin al Ayyubi, namun tidak pernah dilaksanakan.
Orang-orang Hashashin adalah orang-orang Nizari Syiah Ismailiyah fraksi Nizāriyya (bukan pasukan Islam, Sebagaimana Hizbullah sekarang ini) yang terusir dari dinasti Mesir dan mengungsi ke Iran,Irak, Syria, dan Lebanon. Di sana mereka membangun perbentengan mereka. hashshashin juga dikenal sebagai "penghasil hashis (sejenis ganja atau dalam bahasa ilmiah adalah tetrahidrocarbinol)" oleh musuh-musuh mereka. Hashashin juga dikenal sebagai al-da'wa al-jadīda yang artinya adalah "doktrin baru" dan sekarang berhubungan dengan organisasi Fedayeen. Hashshashin bukanlah suatu kerajaan atau dinasti, mereka lebih dikenal sebagai suatu perkumpulan, atau banyak yang menyebut mereka sebagai "sekte".
Para Hashashin melawan muslim Dinasti Seljuk yang menentang keberadaan mereka. Metode membunuh mereka adalah dengan cara pembunuhan secara diam-diam, dan berlaku sebagai seorang Assassin (pembunuh), mereka menggunakan pisau yang disembunyikan, panah, sampai racun. Mereka membunuh setiap target dari para Seljuk secara diam-diam, dan terkadang, mereka membunuh target mereka di hadapan khalayak ramai dan terkadang juga, di mesjid, agar banyak yang dapat melihat.
Konon ada rumor yang beredar tentang Hashashin bahwa cara perekrutan yang dilakukan adalah dengan cara membuat sang calon percaya kalau dia sedang berada di ambang kematian (dengan drug, kemungkinan hashis atau sesuatu yang lebih kuat), kemudian, ia akan melihat dirinya berada di Firdaus dan dilayani oleh perawan-perawan. Padahal sesungguhnya, sang calon tidak meninggal, ia hanya dibawa ke suatu kebun yang indah, dan ia dibuat percaya bahwa kebun indah yang dilihatnya benar-benar firdaus.
Hashashin ini mempunyai benteng di Alamut yang artinya Istana Kematian di daerah Persia (Iran). Dan salah satu bukti keberadaan mereka tercatat dalam catatan perjalanan Marcopolo. Marcopolo sudah berkunjung ke Alamut dalam perjalanan nya menuju Selatan (Amerika sekarang). 

Pembunuhan Diam-diam 
Dalam membunuh targetnya, Hashashin biasanya menyamar. Lalu dengan pisau yang ditempatkan secara rahasia ditangan mereka, mereka menikam leher targetnya hingga targetnya tewas.
Metode bela diri yang mereka pergunakan adalah seni bela diri Janna yang mengandung teknik menyerang (striking), grappling (penyergapan), dan tendangan ke arah bawah (low kicks) yang membuat mereka menjadi pejuang yang lain dari yang lain. Dan kenapa mereka berbahaya. karena dengan jumlah mereka yang sedikit mereka mampu menakuti faksi Islam yang besar pada saat itu dan juga faksi di luar islam (Sama seperti para pasukan khusus sekarang ini). 

Pasukan Islam Di Jaman Rasulullah SAW 
Pasukan Islam di zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan pasukan yang sangat ditakuti oleh seluruh tentara dunia. Dalam waktu singkat mereka bahkan sudah membebaskan banyak wilayah di dunia dan sampai di gerbang kota Wina, Swiss. Namun konspirasi Yahudi Laknatullah dengan gerakan Zionisnya berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniah. Salah satu yang ikut mendorong keruntuhan Turki Ustmaniyah ini adalah Abdullah Bin Wahab dengan gerakan Wahabbinya.

disunting dari www.liveconnector/forum/viewtopic.php?t=42210


Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah