Thursday, May 14, 2009

Kisah Para Diktator

Judul buku : Kisah Para Diktator

Penulis : Jules Archer

Penerbit : Narasi, Yogyakarta 2005

Tebal buku : 195 halaman

Ketika kediktatoran menjadi kenyataan, maka revolusi menjadi kebenaran (Anonymous). Bangsa yang memilih sendiri pemimpinnya atas nama demokrasi, beberapa kali marampas kemerdekaan rakyat. Kediktatoran bukan semata-mata warisan sistem feodal masa lampau. Dalam pengertian sederhana diktator bisa diartikan penguasa yang mencari dan mendapatkan kekuasaan mutlak pemerintahan tanpa (biasanya) memperhatikan keinginan rakyatnya. Kekuasaan diktator yang tanpa kontrol, lebih memungkinkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power), yang akibatnya lebih memprihatinkan daripada sekedar ketidakefesienan waktu. Dengan kekuasan hidup mati di tanganny, peran seorang diktator adalah sebagai pejabat tertinggi, hakim agung sekaligus seorang panglima.

Buku ini memaparkan kisah-kisah para diktator di abad 20-an, bagaimana mereka meraih kekuasaan, cara yang dipakai mempertahankan kekuasaan, serta cara-cara yang dipilih di senjakala kekuasaan mereka. Buku ini sangat baik bagi kita dalam belajar memilih pemimpin secara demokrtis dengan mencermati pengalaman rakyat di berbagai penjuru dunia dalam berurusan dengan kekuasaan yang tirani (mutlak).


Saturday, May 9, 2009

Proses Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Proses komunikasi ada dua tahap yaitu Primer dan Sekunder.

A. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media, bahasa, kial (gesture), isyarat, gambar, warna, dan sebagainya.

Dalam proses komunikasi, media yang paling banyak digunakan adalah bahasa, karena mampu menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain dalam bentuk ide, informasi atau opini.

Kata-kata mengandung dua jenis pengertian :

  • Denotatif yaitu, kata-kata yang memiliki arti sebagaimana tercantum dalam kamus atau sebenarnya (dictionary meaning)
  • Konotatif yaitu, kata-kata yang memiliki arti emosional atau mengandung penilaian tertentu / kiasan (emotional or evaluate meaning)

Bahasa memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Wilbur Schramm, ahli komunikasi dalam karyanya “Communication research in the USA” menyebutkan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan kerangka acuan (frame of reference), paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan.

B. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama dipakai karena relatif jauh atau jumlahnya banyak. Sarana itu, surat, telepon, fax, koran, majalah, radio, TV, film, e-mail, internet, dan lain-lain karena kominukan sebagai sasarnnya berada di tempat yang relatif jauh.

Jadi, proses komunikasi sekunder merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat media yang akan digunakan. Penentuan media yang akan digunakan sebagai hasil pilihan dari sekian banyak alternatif perlu didasari pertimbangan siapa komunikan yang akan dituju. Komunikan media surat, poster, atau papan pengumuman akan berbeda dengan komunikan surat kabar, radio, televisi, film, atau media lainnya. Setiap media memiliki ciri atau sifat tertentu yang efektif dan efisien untuk dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan tertentu pula. (Onong Uchjana E. 1984)